Sabtu, 19 Juli 2014

Mengenal lebih jauh tentang Layang – Layang

Layang – layang diperkirakan berkembang 500 SM di China. Lalu menyebar di negara – negara agraris. Namun di Gua Muna, Sulawesi Tenggara ditemukan sebuah lukisan Purba yang menggambarkan seseorang bermain layangan, dan diperkirakan berusia 6000 tahun yang lalu.

Namun belum ada catatan yang pasti kapan layang – layang diciptakan. Semua data diatas masih diteliti dan diperdebatkan oleh para ahli. Yang pasti layang – layang telah menjadi bagian ritual masyarakat di berbagai negara dan daerah di Indonesia selama berabad – abad.

Di beberapa negara layangan mempunyai nama atau sebutan tersendiri, seperti Malaysia disebut Wow, Brunei disebut Pekikik, Korea disebut Ion dan Jepang disebut Tako. Mitos tentang Layangan juga berbeda – beda setiap negara, seperti di Korea, layang - layang diterbangkan jika ada bayi yang baru lahir, namanya ditulis di layang - layang untuk mengusir roh jahat, setelah terbang diputus yang dipercaya membawa terbang jauh sang roh jahat. Di Malaysia, menerbangan layangan di atas rumah pada malam hari juga dipercaya dapat mengusir roh jahat. Di Jepang, layang – layang diterbangkan sebagai peringatan hari kelahiran anak laki – laki. Dan di Thailand, layang – layang dipercaya sebagai penghalau hujan.

Di Indonesia, berbagai ritual dan perlombaan tradisional layang – layang juga berkembang di berbagai daerah. Di Muna, Sulawesi Tenggara, layang – layang diterbangkan selama 7 – 10 hari berturut – turut sebagai rasa syukur akan panen yang melimpah. Di Lampung dan Sulawesi Selatan, layang – layang digunakan untuk memancing ikan di laut. Dalam hal perlombaan di berbagai daerah mempunyai perinsip penilaian yang berbeda – beda. Di Sumatra pemenang dinilai dengan kemampuannya terbang rendah dan bisa naik lagi. Sedangkan di Kalimantan, pemenang lomba layangan dicari dengan cara adu sobek. Pada layangannya diberi bambu runcing.

Menurut Pak dayat, pembuat layang – layang dari Museum Layang – Layang, dalam membuat layangan mempunyai beberapa prinsip. Pertama, bentuk aerodinamisnya, Kedua, harus sama kanan kiri ( simetris ) untuk keseimbangan. Ketiga, kerangka layangan cenderung dari membesar ke bawah mengecil, untuk membuang angin. Layangan tidak hanya menampung angin tetapi juga membuang sehingga bisa dikendalikan.

Sedangkan dari segi jenis, Layang – layang terbagai dalam tiga jenis, yaitu Tradisional dan Kreasi Baru serta layang – layang Sport/Olahraga. Layangan Tradisional adalah layangan yang dibuat dari bahan – tradisional, seperti, Kertas, Daun Gadung, Daun Dadap, Daun Loko - Loko, Pelepah Pisang, dan kerangka dari Bambu serta benang dari Benang Nylon, Benang Gelasan, Serat Nanas dan Tali Tambang.

Perbedaan prinsip dari layangan tradisional dengan layangan Kreasi adalah strukturnya yang berbahan dari bambu dan permanent, tidak knock down. Kalau terbuat dari bambu tapi knock down masuk dalam layang - layang kreasi. Sedangkan Layang – layang kreasi terbagi dalam dua bentuk, yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi.

Layang – layang Sport terbagi dalam 3 jenis, yaitu Stand kite, Quadrifoil dan Revolution
Stand Kite, ada 3 jenis:
1. Tanpa Angin. Yang dimaksudkan olah raga adalah kita berlari tapi bisa dikendalikan. Lokasinya berada didalam ruangan yang tertutup dan tidak ada angin sama sekali. Bahanya juga tipis dan ringan.
2. Angin Sedang, layangan ini bisa melakukan trik, menari, berjalan, dan lainnya dengan ketinggian kurang lebih dari darat 1 meter.
3. Angin Kencang. Layangan dengan beban tarikannya cukup lumayan, bisa meliuk membuat angka 8 atau segitiga

Quadrifoil, bisa untuk berolah raga, bebannya seperti angkat berat, dengan tarikan pertama bisa mencapai 100 kilo, tetapi jika sudah terbang beratnya semakin berkurang. Layang – layang jenis ini pernah terlihat pada iklan sebuah perusahaan rokok yang tampak seperti bermain skateboard menggunakan parasut. Ada juga yang tampak menggunakan kendaraan yang disebut Buggy. Dengan posisi duduk, buggy melaju dan pemainnya mengendalikan arah dari layang – layang yang tertiup angin.

Revolution. Ada 2 karatkter. Pertama, tidak ada angin, di dalam ruangan. Kedua Angin Kencang. Kehebatannya bisa untuk melukis, bentuknya segi tiga, panjang sekitar 1,5 tinggi 1 meter. Dengan jarak 15 meter, pensil / kuas diikatkan di ujungnya, dihadapkan di atas kertas atau kanvas.

Nah, Ternyata Layang – layang begitu luas ya cakupannya. Dari hal yang sederhana ternyata bisa menjadi mata pencaharian serta prestasi tingkat dunia.

Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1934277-mengenal-lebih-jauh-tentang-layang/#ixzz1XlV4ihtf

0 komentar:

Posting Komentar